Jumat, 01 Mei 2015

For My Lovely Husband

❤ SUAMIKU, ENGKAULAH PUJAAN HATIKU ❤

��  Suamiku tercinta ... engkau bagiku adalah rasa aman, dan aku bagimu  adalah amanah, maka jagalah aku ...
وأخذن منكم ميثاقا غليظا
"Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil darimu perjanjian yang kuat."

�� Suamiku tersayang ... aku tidak mendambakan seorang suami yang sekaya Nabi Sulaiman, atau setampan Nabi Yusuf, atau pandai membuat puisi rayuan seperti penyair hebat ...
Tetapi  yang aku dambakan adalah suami seperti dirimu, yang mampu membaca mataku tatkala aku sedih, lalu engkau berkata kepadaku: "Tempatmu di sini ... di hatiku ... maka janganlah engkau bersedih."
لتسكنوا إليها
"Agar engkau merasa tentram kepadanya"

�� Suamiku ... aku membutuhkanmu sebagai teman ketika aku gundah, sebagai kekasih di saat aku membutuhkan cinta, dan sebagai saudara di waktu menasehati ...
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خيرا فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ , فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ , فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خيرا .
Nasehatilah para wanita dengan baik, karena wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah pangkalnya, jika kamu mencoba untuk meluruskannya maka dia akan patah namun bila kamu biarkan maka dia akan tetap bengkok. Untuk itu nasehatilah para wanita dengan baik."

�� Suamiku tercinta ... Tidaklah tercela jika seorang suami belajar sesuatu dari hati perempuan yang menjadikannya lebih lembut dan berperasaan ...

�� Suamiku tersayang ... seorang istri adalah anugrah yang paling utama yang Allah berikan kepadamu, maka jagalah selalu perasaanku ...
رفقا بالقوارير
"Berlemah lembutlah kepada gelas- gelas kaca."

�� Suamiku ...  milikilah hatiku dengan akhlaqmu yang indah, curahkanlah  kasih sayangmu dengan selalu  berlemah lembut kepadaku, yang demikian itu pertanda kesempurnaanmu sebagai seorang laki-laki.

�� Suamiku, pujaan hatiku ... engkau adalah pemimpin bagiku ...
الرجال قوامون على النساء
"Laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan."
Dan Allah menetapkan kepemimpinanmu itu bukan sebagai penghinaan bagiku, bahkan dengan kepemimpinan itulah engkau memuliakan diriku dan menjadikanku permaisuri di istana cintamu, lalu kau genggam tanganku & menuntunku menuju surga-Nya yang abadi ...

❤��❤��❤��❤��

By: Arfah Ummu Faynan
Makkah, 28 Jumada Tsaniyah 1436 H.

Kamis, 22 Januari 2015

Tujuh indikator kebahagiaan dunia

TUJUH INDIKATOR KEBAHAGIAAN DI DUNIA

1. QOLBUN SYAKIRUN (hati yg selalu bersyukur). Artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.(QS 13:28, 2:152, 16:18, 34:14, 55:13, 14:7)

2. AL-AZWAJU SHALIHAH (pasangan hidup yang sholeh). Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan, suasana rumah dan keluarga yg sholeh pula(QS 51:49, 17:32, 24:32, 24:26)

3. AL-AULADUL ABRAR (anak yg sholeh/sholehah). Do'a anak yg sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah SWT, berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholeh/sholehah.(QS 17:23, 31:14, 46:15, 29:8, 25:74)

4. AL-BAIATU SHOLIHAH (lingkungan yg kondusif untuk iman kita). Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang sholeh yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah.(QS 4:69, 51:55, 26:214, 5:2)

5. AL-MALUL HALAL (harta yang halal). Bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki. Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati. Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup. Berbahagialah orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.(QS 2:267, 43:36-37, 2:269, 2:155)

6. TAFAKUH FID-DIEN (semangat untuk memahami agama). Dengan belajar ilmu agama, akan. semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada Allah SWT dan Rasulnya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.(QS 45:20, 3:138, 5:16, 4:174, 2:269)

7. UMUR YANG BAROKAH
Artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Inilah semangat hidup orang2 yang barokah umurnya. (QS 2:96, 35:37, 36:68, 225).

Semoga kita semua dikaruniai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 
Aamiinn ya Rabbal Alamin.

Selasa, 13 Januari 2015

Konfirmasi

Engkau tahu apa yang aku mohonkan
Tentang apa yang sering aku rapalkan di sujud terakhir
Yang selalu aku ucapkan tanpa absen ketika mengangkat tangan dan saat hendak memejam

Dan kali ini dengan lancang aku bertanya
Tak pantaskah aku menerimanya?
Ataukah ini yang kau hendaki?
Terbaik yang bukan hanya aku harapkan
Tapi juga yang kau kehendaki

Sekali lagi aku memohon
Keluarkan aku dari ragu
Tuntun aku sesuai mauMu
Aku ikut
Aku turut

Minggu, 11 Januari 2015

Tak Perlu Risau

Tak perlu risau aku tak bahagia.
Aku bahagia seperti semua bahagia yang kamu rasakan.
Aku bahagia ketika melihatmu bahagia.

Aku mungkin menangis
Tapi sekali lagi kau tak perlu risau
Aku sudah terbiasa dengan air mata
Dan tangisku adalah tangis bahagia.

Kamu akan tetap melihat senyumku
Hari ini dan seterusnya seperti yang biasa kamu lihat
Tersenyum karena aku bahagia
Dan akan selalu bahagia

Sabtu, 10 Januari 2015

Menghadapi Masalah

Setiap kita memiliki masalah masing-masing. Titik tekannya bukan pada seberapa besar masalah yang dihadapi, tapi bagaimana cara menyikapi masalah. Mencari solusi dari tiap masalah, menghadapinya, bukan jatuh terpuruk.

Mengerti bahwa ada hikmah
tersembunyi dari setiap masalah yang dihadapi.
Bahwa ada pelajaran yang harus digali dari setiap persoalan dan kesulitan yang seakan terus mengikuti.

Mengerti bahwa semuanya kelak
justru akan mendewasakan, membuat semakin kuat, semakin sabar dan menjadi lebih baik.

Maka bijak menyikapi masalah adalah sebuah keharusan.
Mencari solusi dan terus meminta, bila perlu memohon dengan sangat pada Sang Pemberi Solusi Terbaik.
Menjadikan sholat dan sabar sebagai pengobat hati yang gundah.

Percayalah, seperti setiap penyakit yang ada obatnya, demikian halnya bahwa tidak ada masalah yang tidak ada solusinya.
Hanya perlu berusaha, optimis dan selalu berprasangka baik.

Selasa, 02 Desember 2014

Kangen Abah

Kangen dengan abah...

Kangen dengar suara ngajinya, yang bisa jadi alarm sekaligus penanda bagiku.

Dulu, sepagi ini suara lantunan surat Yasiin dan dzikir sudah terdengar. Karena memang abah setiap pagi selalu membacanya keras-keras. Dan itu seperti alarm bagiku.

Dulu ketika jadwal tidur berantakan karena tugas dan akhirnya berpengaruh dengan jam bangun tidur, suara abah yang menjadi alarm. Jadi, kalau suara beliau sudah terdengar itu artinya sudah ba'da shubuh. Kalau yang terdengar bukan lagi bacaan surat Yasiin tapi bacaan dzikir pagi, itu artinya sudah siang. Bahkan aku bisa menebak waktu tanpa melihat jam. Aku hapal betul jam berapa beliau mulai dan selesai. Karena beliau melantunkannya dengan irama yang sama setiap hari.

Dan setelah abah pergi, tidak ada lagi suara orang mengaji dengan keras tiap pagi. Seperti yang pernah abah bilang sebelumnya. Tidak ada lagi alarm dan penanda waktu kalau aku bangun lewat subuh.

Ya Allah, tempatkan abah ditempat yang layak di sisiMu. Terima semua amal ibadahnya. Ampuni segala dosanya. Kumpulkan abah bersama orang-orang sholeh. Dan izinkan aku dan abah serta keluargaku yang lain berkumpul lagi di surgaMu...aamiin

Miss you grandpa....

Selasa, 25 November 2014

Spesial untuk Guruku

25 November
Hari ini diperingati sebagai hari guru nasional.
Teringat sosok-sosok guru mulai SD sampai dosen saat kuliah.

Guru pertama setelah ibuku adalah ibu Fauzah, guru kelas satu waktu aku SD. Sosok sabar yang menenangkan aku yang sering menangis karena belum selesai menulis, sedangkan teman-teman yang lain sudah bersiap untuk pulang. Sabar menuntun satu demi satu muridnya mengenal huruf dan angka, belajar menggabungkan huruf menjadi kata, menyusun kata menjadi kalimat, menghitung dari satuan hingga ribuan.

Ada pak Endang, guru kelas 6 yang mengajarkanku hal-hal yang berhubungan dengan kemandirian. Aku sering sekali mengikuti lomba ditemani beliau. Lomba murid teladan, lomba paduan suara, beberapa kemah dan lainnya. Aku senang saat beliau bernyanyi, kadang aku pun berduet dengan beliau.

Guru-guru lain saat SD tak kalah berkesan dan hampir semuanya masih hidup, Ibu Erma, ibu Eka, ibu Juhenah, ibu Lina, pak Haeruji, ibu Mutmainah, dan ada satu yang sudah meninggal, ibu Wartinah (semoga Allah menerima segala amal ibadah beliau..aamiin)

SMP lebih seru, kebanyakan guruku sering cerita di depan kelas di sela-sela mengajar. Dari setiap cerita selalu ada pelajaran. Salah satunya anjuran tidak tidur siang saat haid dari Bu Lilis, guru bahasa sunda.
Karakter guru-guru SMP lebih beragam, karena memang jumlahnya pun banyak.
Bu Mega, guru matematika yang hobi mengecek PR siswa, bukan dari betul atau salah terlebih dahulu tapi apakah tintanya masih basah atau sudah kering. Kalau menurut beliau masih basah maka PR tidak akan dikorekai, karena itu artinya dikerjakan di sekolah, begitu menurut beliau.
Guru bahasa Indonesia aku juga unik, Bu Nur yang ceplas-ceplos dan Pak Leman yang kalau berkomunikasi dengan beliau harus menggunakan bahasa baku.
Ah kalau aku sebutkan satu persatu bisa jadi puanjang ceritanya.

Lanjut ke SMA, kalau ditanya siapa guru favorit pas SMA jawabannya adalah pak Ade, guru fisika yang membuat aku tidak pernah mengeluh. Bersama beliau belajar fisika jadi sangat mudah. Orangnya ramah dan sabar, begitupun istrinya. Selain di sekolah aku sempat jadi murid di tempat bimbel beliau. Perlakuan beliau dan istrinya pada kami muridnya, seperti pada anak sendiri.

Bu Diah, guru matematika yang punya penampilan vintage tapi bagiku dan teman-teman, penampilan beliau selalu keren setiap hari. Cara berpakaiannya seperti orang-orang Jepang.
Ditambah dengan suami beliau Pak Zaenudin Zay, kepala sekolah tercinta. Mereka pasangan serasi dan romantis. (yang bagian romantis hanya ditunjukkan pada saat di luar sekolah).

Ada pak Nurdin yang (katanya) ganteng, bu Tuti yang enak diajak ngobrol, pak Gun (walikelas 3ipa 2) yang memberi aku pengalaman pertama kemah di bawah air terjun di Curug Cigumawang, bu Nurima yang selalu membuat seisi kelas tegang (dan aku pernah kena hukum beliau, aku ceritakan nanti), pak Afandi yang kocak tapi kadang ga jelas, pak Almasih yang setiap pertemuan selalu membahas soal Aceh dan GAM, bu Amel guru paling muda, cantik, dan single saat itu sehingga secara otomatis menjadi idola murid laki-laki, serta guru-guru lainnya yang punya kekhasan tersendiri.

Berikutnya saat kuliah. Dosen-dosen di kampus tak kalah seru dengan guru-guruku sebelumnya.
Bukan sekedar ilmu teknik kimia yang mereka bagi, tapi juga pelajaran-pelajaran tentang bagaimana lebih dewasa dan bijak menyikapi hidup. Ya bukan sekedar ilmu tapi juga memberi pekerjaan buatku.
Pak Endang yang mengantarkan aku mengajar di SMA Al-munawwaroh. Awalnya beliau bilang hanya menggantikan beliau sementara tapi ternyata seterusnya, sampai sekarang.
Pak Heri yang menawarkan aku mengajar di sebuah tempat bimbel.

Ada dosen pembimbing Rancangan Pabrik ku, bu Dhena yang sabar menghadapi aku yang sering menyerah karena kesulitan mencari referensi dan kesulitan menyelesaikan Rancangan Pabrik. Pak Rudi, ketua jurusan sekaligus dosen pembimbing penilitian yang kadang membuat aku kesal karena kesibukan beliau sehingga sulit sekali bertemu beliau untuk bimbingan. Yang detail soal kerangka tulisan, bahkan tanda baca, membuat aku belajar dalam hal penulisan.

Serta dosen-dosen lain, pak Rusdi, pak Jay, bu Indar, bu Elfi, bu Eka, dan lainnya. Mereka memberi kesan berbeda-beda.

Terakhir para murrobiku, teh Wiwit, teh Lina, teh Nia, bu Fitri, mba Farida, teh Diana, bu Maryam, dan bu Dwi. Dari mereka aku mendapatkan ilmu yang tak aku dapatkan di pendidikan formal.

Dan untuk semua guruku, terima kasihku tak akan membalas apa yang sudah dan akan terus diberikan.
Aku berharap bisa berbagi ilmu kepada siapapun sebaik kalian membaginya padaku.
Kukirimkan sebait do'a tulus
Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah diberikan, menjadikannya amal jariyah yang memperberat timbangan amal baik, mengampuni segala dosa dan kesalahan yang secara sengaja atau tidak telah dan akan dilakukan. Dan menaikkan derajat sebagai orang-orang berilmu.
Aamiin......